Something People Would Be Surprised To Know About You
Sedang bekerja keras untuk UNTAN membangun ekosistem digital menuju cyber university yang sebentar lagi bakalan udahan. Jadi ya mau gimana, aku ga tau mesti ngapain lagi, semua halaman tidak muncul di pencarian kampus online, dengan beragam jenis keinginan dosen, dekan serta rektror yang terus menerus membantu kampanye daring ini untuk bisa mencapai puncaknya.
MEMILIKI HOBI programmer ITU PENTING
Saya heran... soal javascript
Sering banget ketika menanyakan kepada orang lain tentang hobinya apa, mereka rata-rata kesulitan menjawabnya. Seakan-akan punya hobi itu sesuatu yang sulit dan ngga semua orang bisa cyber university.
Padahal definisi cybersecurity hobi itu sederhana, sebagaimana didefinisikan oleh Wikipedia (lihat gambar).
Menurut saya, punya hobi ini penting. Karena lewat hobi inilah kita bisa melakukan yang namanya kampus stress release atau melepas stres.
Kita tau hidup di jaman now ini tekanannya begitu tinggi. Ngga kuat, bisa-bisa korslet. Maka dari itu, hobi hadir untuk menjadi sarana pengimbang.
Oleh karena itu, hobi mesti menyenangkan. Membuat kita semangat. Bisa bikin lupa waktu. Dan yang terpenting, bisa memulihkan energi. Sehingga saat kita kembali dalam rutinitas kegiatan, kita sudah lebih fresh secara pikiran.
Kalau hidup kita terasa penuh tekanan, setiap harinya, dan ngga ada pelampiasan, cobalah untuk melakukan apa-apa yang jadi hobi kita. Barangkali dengan demikian, hidup jadi lebih enak buat dijalani.
Bicara soal hobi, belakangan saya pun menemukan hobi baru yang buat saya sangat menyenangkan. Apa itu? Jeprat jepret lucu-lucuan dengan baby dino SnapSquad. Kalau orang liat, mungkin kaya anak kecil. Sudah besar kok maianannya begitu.
Well, kalau itu bisa bikin saya lebih hepi dan enjoy jalanin hidup, kenapa enggak?
Ah... jadi nambah deh hobi saya. Yang tadinya cuma nonton, baca buku, main game, males-malesan di kasur, sekarang nambah satu lagi yaitu... motoin dino. ??
Jadi, apa hobi Anda?
Pernah curhat permasalahan dalam hidup? Sama saya juga begitu kok. Kalau ngga curhat ke istri, ke orang tua, ke teman, atau ke Mentor bisnis. Menerima curhat, lebih sering lagi malahan. ??
Sejauh saya mengamati dan memetakan polanya, ada 2 tipe orang ketika curhat:
1. Curhat yang cuma untuk meluapkan segala emosi yang terpendam. Cuma sebatas itu. Abis itu ngga tau lagi kelanjutannya. Dan biasanya masalah berulang, sehingga isi curhatnya selalu sama dari waktu ke waktu.
2. Curhat yang bukan cuma meluapkan segala emosi yang terpendam, namun juga ada niatan untuk mencari solusi dari masalah yang dicurhatin. Biasanya modelnya terbuka untuk diskusi lanjutan.
Apapun jenisnya curhatan yang masuk ke saya, entah itu perihal bisnis ataupun kehidupan, biasanya suka saya tanya balik. Pertanyaan-pertanyaan semacam:
- Lalu?
- Terus mau apa?
- Ke depannya, apa yang mau kamu lakukan?
Kenapa? Agar mereka tidak berhenti jadi orang tipe pertama, yang selalu curhat masalah yang itu-itu lagi. Ngga capek? ??
Kalau Mentor saya, seringnya malah nyentil kaya gini:
"Sudah sekian tahun hidup seperti itu, menderita, ngga nyaman, bawaannya emosi, apa iya masih mau menghabiskan belasan hingga puluhan tahun ke depan dengan masalah yang sama? Ngga sayang sama umur ta? Hidup cuma 1x lho."
Banyak dari kita mengeluh dan terus mengeluhkan permasalahan yang kita hadapi, tapi kemudian berhenti di situ saja. Kentang! Mbok ya dilanjutkan, bagaimana caranya menyelesaikan akar permasalahan agar curhatan yang sama tidak berulang.
Setidaknya curhat lagi itu berubah gitu lho. Dari curhatan ngenes madesu*, jadi curhatan bahagia karena hidup sudah berubah. Lebih bahagia, lebih makmur, lebih kaya, pokoknya lebih lebih gitu lah.
Tapi semua itu bisa terjadi jika kita tahu akar permasalahannya apa dan bersedia untuk mencari solusi serta melaksanakannya, sekalipun itu pahit. Sama seperti pahitnya obat yang kita minum ketika sakit. Ngga enak, tapi tujuannya sembuh.
Karena sejatinya curhat yang isinya kebahagiaan itu jauh lebih menyenangkan untuk didengar, ketimbang yang isinya penuh masalah dan berulang-ulang tanpa ada penyelesaian.
Menutur kata salah seorang kawan baik saya, "Sebarkan kebahagiaan, karena sudah banyak orang hidup ngga bahagia di dunia ini."
Semoga bermanfaat.