Terjumpa beberapa opini sejarah walisongo tentang definisi dari omongan walisongo otonom yaitu yang pertama yakni wali sembilan. Yang menandakan menandakan jika jumlah dari wali tersebut ada sembilan atau dalam bahasa Jawa berarti Terburu-buru. Pendapat yang lain menyebutkan bahwa sanga ataupun songo berawal dari satu kata di dalam bahasa arab yaitu tsana yang bermanfaat mulia. Selain itu terselip pendapat lainnya yang menuturkan sana yang dalam kode Jawa menandakan tempat.
Opini lainnya menyebarkan bahwa Walisongo ini ialah sebuah senat dakwah yang didirikan sama Maulana Sultan Ibrahim atau sunan Gresik untuk baru kalinya pada tahun 1404 Masehi ataupun 808 Hijriah. Para Walisongo ini tunggal merupakan pelopor di masyarakat pada masanya. Biografi walisongo masing-masing berimbas yang terasakan di beraneka ragam bentuk bentuk dari peradaban baru dalam masyarakat Jawa.
Peradaban barunya mulai dari bidang kesehatan, bercocok tanam, kebudayaan, perniagaan, kesenian, kemasyarakatan serta juga datang ke pemerintahannya. Islamisasi dalam pulau Jawa, yakni aktivitas yang pertama dilakukan sambil sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim ini merupakan dengan berdagang yaitu beserta membuka warung atau toko yang menawarkan kebutuhan dasar masyarakat dengan harga yang murah. Disamping itu beliau secara khusus menawarkan dirinya sebagai tabib yang mampu mengobati masyarakatnya secara percuma.
Maulana Sultan Ibrahim / sunan Gresik ini mengedit juga tentang bercocok was-was. Dan sira juga mendekap masyarakat lembah dari komunitas Hindu yang disisihkan sambil mereka. Sira melakukan pendekatan kepada meronce dengan jalan bergaul & berdagang. gambar walisongo dengan Kesopanan yang renceng mulut yang selalu diperlihatkan pada pergaulan sehari-harinya. Selain tersebut beliau juga tidak mencela kepercayaan dari penduduk aslinya. Akan tetapi hanya memperlihatkan kecantikan dan kementerangan dari anutan agama Agama islam.
Berkat mulai keramahtamahannya oleh sebab itu banyak bangsa yang sudahnya tertarik untuk memeluk agama Agama islam. Setelah Maulana Malik Ibrahim cukup definit, beliau melaksanakan kunjungan di daerah pokok kota Majapahit di Trowulan. Walaupun Kepala suku tidak masuk masuk Agama islam akan tetapi baginda tetap menerima dengan baik. Bahkan beliau memberikan sebidang tanah yang saat ini dikenal dengan gapura di rendah kota Gresik. Karena jadi Walisongo pertama yang menyerukan agama Islam, maka gambar Walisongo yang satu tersebut banyak terpajang di bangsa Islam sekarang.
|