Penyakit kardiovaskuler merupakan jenis penyakit yang saat ini banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah penyakit stroke dimana penyakit ini disebabkan oleh gangguan aliran darah yang menuju ke otak. Otak merupakan organ yang sangat penting untuk mengatur kehidupan manusia hingga ke sistem organ dan alat geraknya. Otak memerlukan asupan oksigen secara terus menerus yang dibawa oleh darah bersih. Jika pembuluh darah ke otak mengalami penyumbatan, asupan darah ke otak bisa terlambat yang mengakibatkan supply oksigen terganggu. Terlambat satu detik saja, otak dapat mengalami malfungsi yang mengakibatkan seseorang terkena stroke. Pasien stroke mengalami gejala yang sangat khas yaitu kehilangan fungsi sistem gerak atau bentuk tubuh tergantung dari jaringan otak mana yang mengalami masalah. Beberapa pasien menunjukkan perubahan bentuk tubuh di wajah seperti bibir miring hingga mata menutup dan beberapa lainnya menunjukkan gejala kehilangan kemampuan menggerakkan anggota tubuh. Stroke yang menyerang bisa ringan atau hebat tergantung dari banyak sedikitnya pembuluh darah yang mengalami penyumbatan dan berapa lama darah berhenti menyuplai oksigen ke otak. Semakin besar dan semakin lama, otak bisa mengalami kematian yang nantinya juga berujung ke kematian seseorang. Meski sangat mengerikan, namun di era teknologi kedokteran dan kesehatan yang semakin maju seperti sekarang, pasien stroke memiliki kesempatan lebih besar untuk bisa kembali sehat, dan pulih seperti sedia kala. Agar hal tersebut terjadi, pasien perlu mendapatkan pertolongan dengan cepat dan tepat. Pertolongan pertama pada pasien stroke berat sangat penting untuk membebaskannya dari maut. Sedangkan untuk penderita stroke ringan, gejala yang ditimbulkan bisa jadi tidak ketara atau perlahan-lahan. Terapi stroke ringan tidak membutuhkan pengobatan layaknya serangan stroke berat agar penyumbatan di otak bisa dihilangkan untuk mencegah stroke kambuh di kemudian hari. Setelah itu penderita perlu melakukan terapi untuk mengembalikan fungsi otak dalam mengontrol alat gerak tubuh dan mengembalikan fungsi vitalnya yang lain. Di era modern seperti sekarang, telah ditemukan beberapa metode untuk mengatasi stroke yaitu terapi stroke trombolisis dan terapi stroke trombektomi. Terapi trombolisis dilakukan dengan cara memberikan obat pengencer darah sehingga penyumbatan di pembuluh bisa ikut larut hingga hilang dengan sendirinya. Sedangkan terapi trombektomi dilakukan dengan cara kateterisasi pembuluh darah untuk mengeluarkan bekuan darah yang menyumbat. Terapi trombektomi harus dilakukan secepatnya pada pasien stroke agar bisa bermanfaat maksimal. Terapi ini bisa dilakukan hanya dengan obat bius lokal dan penanganannya hanya memerlukan waktu 60 - 90 menit di tangan para ahli. Setelah penyumbatan darah di pembuluh yang menuju otak dapat dihilangkan, pasien stroke belum bisa langsung dinyatakan sehat atau pulih. Gejala stroke yang sudah terjadi bisa bertahan sementara bahkan menetap pada pasien. Untuk itu diperlukan terapi rehabilitasi yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi dan bentuk tubuh seperti sebelum terkena suatu penyakit. Terapi ini bisa dilakukan dibawah panduan terapis medis rumah sakit yang sudah ahli memberikan bantuan pada pasien stroke. Setelah pasien bisa pulang dari rumah sakit dan dinyatakan sehat namun masih memiliki gejala stroke yang belum pulih sepenuhnya, pasien bisa melanjutkan terapi di rumah atau datang secara rutin ke rumah sakit. Untuk mendukung terapi stroke agar efektif dan memberikan hasil yang lebih cepat, tunjang dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien dengan makanan sehat dan bergizi seimbang serta kurangi mengkonsumsi makanan dan minuman yang menyebabkan darah tinggi dan pembekuan darah.
|