49 kumpulan kata kata sedih |
Posted: January 6, 2020 |
Biarkan aku menjadi mawar di sudut meja, yang mampu menggambar keindahan namun tak terucap dengan kata, anonim. Sukar sekali menatah tawa dalam air mata, jika bayangmu merecoki imajinasiku, namun kau yang menganggapku taruh kata Penghasut anonim. Bahagia bersamamu itu mungkin melainkan mimpi, namun biarlah ia tetap menemani, anonim. Jika di kota mu melainkan menyisahkan kenangan, lalu mengapa berat untukku memaksa pulang dan menikmati pedihnya kehilangan, anonim. Yakinlah jika kelak kita dapat bahagia, meski dengan jalan yang berbeda-beda, anonim. Ucap manismu selalu bisa Sampai namun tetaplah bijaksana, karena karma memang benar adanya, anonim. Kau berhasil membunuhku dengan hal baru yang ku sebut dengan rindu, anonim. Jika kau berharap mendung, maka bersiaplah menghadapi hujan, anonim. Kala cinta itu telat (cak) datang, tanah ini pun menjadi gersang dan tak masih butuh hujan. anonim. Seperti raja tanpa mahkota, seperti laut yang tak beriak, dan seperti bumi yang tak berotasi, maka tanpamu pun aku Menurut anonim. Aku malu dengan mentari yang memantau pagi tadi, ketika aku memeriksa dirimu dengan Terpalang anonim. Memandangi wajahmu yaitu candu, karena senyummu yakni keperkasaan bagiku, namun cintamu hanyalah Khayalan untukku, anonim. Mungkin diri ini terlalu lama mengartikan peta yang kau berikan, hingga saat ku temukan, yang ada hanya bekas perjuangan dan kenangan yang telah Rusak anonim. Kilau wajahmu bisa saja tertatah di atas kanvas, namun cintamu yang hangat tak sedang bisa terlintas, anonim. Aku tak sesudah berjerih payah menghapus kenangan, namun yang ku lakukan hanya berjuang agar terbiasa tanpamu dengan mematri tragis, anonim. Aku lebih berharap sila di sebatang tumbuhan rindang ini. Karena yang ku tahu masa lalu dapat beruang di tempat lain, anonim. Jika kau tahu nafas ini lagi memikirkanmu, dan arah pandang ini tertuju untuk menatapmu, maka jadikanlah aku seandainya wanitamu, meski bukan yang paling baik untukmu, anonim. Dan terimalah aku di depan pintumu, bersama kenangan rindu yang tengah hangat saat kau menikmati dalam dekapanku, anonim. Layaknya kenangan yang ingin dilupakan, semakin Berbahagia semakin menjadi Duli anonim. Butuh waktu untuk melupakanmu, tapi kata kata sedih kau butuh dia untuk melupakanku, anonim Hangatnya belaian tanganmu lagi terasa dalam benakku, dan lembutnya kulit tinggal terasa sentuhannya. Namun entah kenapa indah hatimu tak sedang bisa aku rasakan dalam jiwaku, anonim. Layaknya mencekam mawar merah, kelopak warnanya mengingatkanku padamu, dan durinya seperti rasa sakit yang kau berikan, anonim. Aku menghendaki agar bisa tinggal bersama segenap rasa yang tak mungkin berubah sejak dulu, namun nyatanya hanya bayanganmu yang tersisa untukku, anonim. Layaknya hujan, setiap langkahku akan senantiasa terus menghampirimu, namun engkau tetap berjalan jauh menghindariku, anonim. Biarkan saja aku reda dalam rindu yang tak tertuntaskan ini, dan air mata yang lebih jatuh Seterusnya anonim.
|
||||||||||||||||
|