Cerita Membangun Bisnis |
Posted: January 13, 2023 |
Tak hanya itu, acara dilanjutkan dengan resepsi pernikahan yang digelar pada pukul 19.00 WIB di Gedung Auditorium Manggala Wanabakti Senayan Jakarta Pusat. Saya, Putri, Deska dan Mascooo pergi dari Depok ke Senayan dengan mobil. Ketika mereka memasuki gedung kami, para WO langsung menuju ke ruang ganti untuk memberikan instruksi kamar mana yang akan digunakan (tetapi dalam praktiknya mereka meminta saya untuk menunjukkan kamar, Mas Adit dan Ka Marcel, karena saya salah kamar. makeup untuk tetangga sebelah, hahahaha) Daerah itu bernama Ciparay, Bandung Selatan. ada sahabatku, seorang kolega, yang juga kawanku, mungkin aku seperti dia sedang jatuh cinta. Awalnya anggota COCOM berjumlah sekitar 10 orang, namun seiring berjalannya waktu hanya kami berlima yang bertemu atau sering bertemu hingga saat ini yaitu : Helma (itu saya), Anty, Putri, Renny, Annisa. Kembali ke topik, oke? Acara berlangsung singkat, sekitar 2 jam, termasuk akad nikah di masjid dan salam serta foto sambil lalu. Saya belum pernah ke undangan seperti ini, biasanya untuk pernikahan sepanjang hari di rumah atau pesta rumah. Kaget banget pas ngeliatnya, tiba-tiba sepi jam 11. Sebenarnya masih banyak lagi yang ingin diceritakan, tapi itu saja untuk saat ini, jadi terkesan misterius. Kalau mau tanya apa-apa tulis saja, nanti bisa minta nomor saya kalau mau haha. Oke, tetap semangat, tetap bahagia dan terus bermimpi. Halo Yang saya pelajari adalah ada wanita yang rela mengorbankan pilihannya demi orang tuanya, meski itu sulit. Sahabatku Fadil adalah manusia yang luar biasa, ketulusan yang ditunjukkannya, tekad yang sungguh-sungguh dan pada akhirnya semua itu adalah satu, kepasrahan. Mungkinkah kisah saya sama dengan kisah Fadil? Saya tidak tahu, tapi ada tanda-tandanya. Makanannya juga banyak, banyak pilihan dan enak. Sampai acara berakhir, masih ada makanan, jadi jangan khawatir kehabisan. Saya tidak melihat kotak untuk meletakkan amplop atau meja untuk menaruh hadiah. Seorang teman saya berkata, "Kalau kamu pergi ke sana, jangan bagi-bagi amplop ya? Teman saya dengan santai bertanya "Nanti ada keperluan apa?" Seminggu setelah pernikahan saya dan Chandra pada 28 Desember 2013, saya harus terbang lagi ke Belanda. Hal ini sudah direncanakan sejak lama mengingat kalender akademik kampus. Kuliah dilanjutkan pada 6 Januari 2014, dan mengingat ujian yang akan datang, tampaknya berisiko untuk memperpanjang liburan. Saya kenal Chendra sejak tahun 2002, kami sekelas saat SMA. Namun, saya mengenalnya lebih baik dan menjadi teman selama kami belajar di Jogja. Tak lama kemudian, ia dipindahkan ke perguruan tinggi di Jakarta. Jika Anda memikirkannya, kami selalu terpisah lebih jauh. 2007: Chendra di Jogja, saya ikut pertukaran pelajar di Korea, 2008: Awal tahun saya kembali ke Jogja. Pertengahan tahun, Chendra pindah ke Jakarta untuk menuntut ilmu. 2009: Saya di Jogja, Chendra di Jakarta. 2010: Saya menyelesaikan kuliah, kemudian kembali ke Bekasi dan bekerja di Jakarta. Chandra juga ada di Jakarta. Setelah membaca naskah dan tertawa terbahak-bahak, dia pun menawarkan diri untuk mengantarku ke depan penginapan. Dia mengundang saya untuk berada di lokasi dan memperkenalkan dirinya kepada seluruh kru yang bertugas. Sebagai penduduk asli ibu kota, kesempatan ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan dan tak terlupakan. Pada akhirnya, berdasarkan percakapan aneh ini, bisa dibilang saya banyak berbicara dengannya. Setiap dia datang untuk berbisnis dengan saya, dia selalu memberikan nasehat yang terkadang membuat saya bingung karena nasehatnya selalu bisa sesuai dengan apa yang saya alami.
Ada desas-desus bahwa Superjunior, boy band produsen mug coating jakarta favorit saya, akan mengadakan encore (konser terakhir) untuk Super Show di Korea pada pertengahan tahun 2023. Saya sangat berdoa agar saya memiliki cukup waktu, materi, dan keberuntungan untuk periode ini. Amin? Ini adalah kenyataan yang mempesona, jika sebenarnya mengganggu. Ha ha. Apa boleh buat? Zaman sudah berubah gan. Itu benar, tapi kita tidak bisa diam. Hanya sifat pendiam kita yang benar-benar mengganggu mereka. Jauhkan perangkat Anda jika saudara Anda masih di bawah umur. Ajak mereka bermain tanpa gadget. Dan saya masih mencoba melakukan itu ketika saya bermain dengan sepupu remaja saya sejak usia muda Kami singgah di paman Asep. Kami pertama kali bertemu di jalan saat dia bersiap-siap untuk berjalan di sekitar bangunan tempat tinggalnya di pemukiman Banjaran, kemudian kami tiba di apartemennya dan disambut dengan hangat. Saya memanggilnya Ustad, tapi dia menolak disebut demikian, padahal saya yakin pemahamannya tentang keimanan sangat dalam. Kami akhirnya menelepon Pak Ade. Kami berbincang dan bercerita tentang Fadil. Di rumah, saya meminta nasehat pernikahan. Ada yang mengharukan, katanya, menikah masya Allah akan membahagiakanmu. Carilah wanita yang saleh karena dia benar-benar akan membuatmu bahagia. Dia panutan, kata Pak Ade. Dia menyatakan bahwa jika hanya wanita yang saleh, maka Insya Allah akan ada anak yang saleh.
|
||||||||||||||||
|